Translate

Minggu, 23 Desember 2012

"CUKUP SATU ANAK YANG BERBAKTI"

Tahun 1970 di Hong Kong hidup seorang janda dengan seorang anak laki-laki umur 8 tahun yang bernama Wen Pin. Suaminya telah meninggal dalam suatu kecelakaan.

Ibu muda itu berdagang sayuran di pasar sebagai sumber penghasilannya.
Walau masih kecil Wen Pin telah mengerti akan kesulitan hidup yang mereka jalani, setiap subuh Wen Pin membantu ibunya membersihkan sayuran, menyusunnya kedalam keranjang diatas sepeda, setelah mandi baru berangkat ke sekolah.
Usai sekolah Wen Pin menyusul ibunya ke pasar, membantu ibunya membenahi keranjang kosong keatas sepeda dan pulang bersama ibunya.

Seiring berjalannya waktu Wen Ping tumbuh remaja dan makin banyak mengambil bagian pekerjaan berdagang sayuran, sekarang mereka sudah punya tempat jualan sendiri, kehidupan mereka juga semakin baik.

Disekolah Wen Pin adalah murid yang rajin dan pandai, setiap tahun ibunya pasti diundang ke sekolah untuk menghadiri acara penerimaan piagam penghargaan prestasi belajar Wen Pin yang membanggakan.

Puncaknya Wen Pin lulus sekolah menengah atas dengan angka rapor tertinggi dan mendapatkan beasiswa untuk meneruskan kuliah di Amerika Serikat. Namun Wen Pin sama sekali tidak berminat pergi meninggalkan ibunya seorang diri. 

Setelah dengan susah payah sang ibu membujuknya ; dengan berat hati berangkatlah Wen Pin ke Amerika Serikat. Salah satu negara dalam pilihan progam beasiswa itu.

Setahun lebih Wen Pin hidup dirantau, surat menyurat dan sesekali juga berkomunikasi lewat telepon menjadi obat penawar rindu bagi Wen Pin dan ibunya.

Suatu hari Wen Pin mendadak menderita sakit kepala yang sangat parah hingga jatuh pingsan. Oleh pengurus asrama Wen Pin dibawa ke rumah sakit. Karena ketiadaan wali maka hasil diagnosa dokter disampaikan langsung kepada Wen Pin ;
Wen Pin dinyatakan mengidap kanker otak stadium akhir !

Berhari-hari Wen Pin merenung dan bersedih, bukan karena penyakitnya, melainkan memikirkan keadaan ibunya ; siapa yang menemani ibunya kelak ia setelah ia meninggal?

Dengan memberanikan diri akhirnya Wen Pin menelpon dan memberitahukan prihal penyakitnya pada ibunda.

Dalam percakapan mereka Wen Pin masih sempat menyanyikan lagu She Sang Ce You Mama Hau ditengah isak tangisnya.

“Mama, mama, kalau saja mama mempunyai anak lebih dari satu, tentu akan ada yang menemani mama sepeninggalnya Wen Pin nanti, sayangnya mama hanya mempunyai seorang anak”. Demikian Wen Pin berucap usai nyanyiannya.

Sang ibu setelah mampu menguasai perasaannya lalu menjawab ; “Wen Pin anakku ketahuilah bahwa bagi orangtua seorang anak yang bisa berbakti, itu sudah cukup. Selusin anak pun kalau tidak ada yang berbakti juga tidak ada gunanya.
Mama mempunyai Wen Pin anak yang berbakti”.

Bantuan dana pun akhirnya mengalir dari para kerabat membantu ibu Wen Pin berangkat ke Amerika Serikat menemui saat-saat terakhir Wen Pin di rumah sakit.

Wen Pin di kremasi di Amerika Serikat dan abunya dibawa pulang oleh ibunya ke Hong Kong.

~ Kisah nyata ini diangkat ke dalam layar lebar beberapa tahun kemudian ~

Semoga bermanfaat _/\_
by Facebook Comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar